Sebut ‘Kuda Cuki’ dan Dugaan Pungli, Oknum Dosen FKIP Unkhair, Didemo Mahasiswa
P
Property: Moderatorsua
-
Oct, 19 2023
Dok ModeratorSua: suasana demonstrasi di depan Gedung FKIP Unkhair Ternate

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sekolah Dasar (HIMA-PGSD) dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FKIP) Universitas Khairun Ternate (UNKHAIR) menggelar aksi demontrasi, atas dugaan pungli dan pelanggaran kode etik oknum dosen, Kamis (19/10/2023).

Massa aksi menuntut oknum Dosen tersebut diberhentikan dari kampus, usai mencaci maki mahasiswa pada jam belajar.

Dalam keterangan tertulis massa aksi menyebut, pada Jumat (13/10) oknum dosen tersebut memaksakan untuk memberi kuliah di ruangan 26 yang jelas-jelas sedang berlangsung proses perkuliahan mahasiswa semester V.

Tak terima ditolak mahasiswa, oknum dosen WU lantas mengatakan “kuda cuki” (istilah kotor di Maluku Utara) terhadap mahasiswa dan seorang dosen saat sedang mengajar di ruangan tersebut.

“Oknum dosen itu sudah dua kali melakukan hal yang sama. Sehingga ini harus ada penegasan dari pihak fakultas. Karena selain mengeluarkan kata-kata kotor, dosen ini juga melakukan pungutan liar (pungli) di sejumlah mahasiswa PGSD berupa penjualan buku yang sampai hari ini tidak ada kepastiannya” beber Koordinator aksi Jose Fernando Hape saat berorasi.

Atas perbuatannya, Presiden BEM FKIP Iskandar Din meminta WU tidak diperbolehkan mengajar di FKIP.

“Minimal dalam proses penyelesaian masalah ini oknum dosen tersebut tidak boleh melakukan aktivitas mengajar di PGSD selama belum ada titik terang” pinta Iskandar Din saat diwawancarai.

Sementara itu pihak kampus meminta massa aksi bersabar dan berjanji akan menyelesaikan persoalan tersebut.

“Serahkan saja masalah ini pada kami sebagai pimpinan fakultas. Kami akan mengupayakan untuk melakukan yang terbaik. Kami akan mengkaji lewat statuta Unkhair dan pedoman akademik, barulah kami bisa memutuskan hal ini. Nanti kami akan menyampaikan pada mahasiswa terkait dengan keputusannya. ujar Dekan FKIP, Abdu Mas’ud saat hearing berlangsung.

Menanggapi tudingan mahasiswa, WU mengklarifikasi, kata-kata yang ia sampaikan hanya refleks spontan yang tidak disengaja.

“Soal bahasa yang tidak manusiawi, itu adalah istilah saya ketika marah makanya hal itu perlu di pahami oleh mahasiswa PGSD. Selain itu, saya minta pada kalian (masa aksi) terkait data soal pungli, biar di cocokan dengan catatan saya agar kalian (masa aksi) tidak salah paham, sehingga ini pun tidak terjadi dusta di antara kita,” pungkasnya.

Penulis: Risal
Editor: Gajali Fataruba

© 2023 Moderatorsua | All rights reserverd.